Ketahui Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Postpartum

Ketahui Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Postpartum

Kesehatan mental ibu pasca melahirkan (postpartum) sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Bahkan, banyak orang yang sering mengabaikan kondisi mental ibu melahirkan. Padahal, pasca melahirkan merupakan fase yang berat bagi ibu dari segi fisik dan psikis.

Tidak jarang ibu yang melewati fase post partum mengalami postpartum depression atau lebih dikenal sebagai baby blues. Apa saja yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan psikis ibu pada fase postpartum? Simak jawabannya berikut ini!

Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu Postpartum

Bagaimana cara menjaga kesehatan mental ibu yang baru melahirkan? Simak jawabannya pada artikel ini dan jaga selalu mental ibu yang baru melahirkan.

Momen pasca melahirkan adalah momen bahagia yang harus dirayakan. Namun, fluktuasi emosi yang disebabkan oleh hormone dapat membuat kesehatan psikis ibu terganggu dan tidak stabil. Untuk mencegah terjadinya depresi pasca melahirkan, berikut hal yang dapat dilakukan:

1. Konsumsi Nutrisi Seimbang

Memperhatikan asupan nutrisi ibu yang berada dalam fase postpartum sangat penting. Apalagi ibu juga sedang melewati proses menyusui eksklusif. Pada fase ini, fluktuasi hormon tidak dapat tertebak dan sering memicu ledakan emosi.

Ibu menjadi sering marah-marah, sedih, kesal maupun perasaan buruk lainnya. Hal ini masih wajar dan harus segera diatasi agar tidak masuk ke fase depresi atau membahayakan diri sendiri dan bayi.

2. Cari Dukungan Emosional

Jika Anda sudah memperhatikan dan sadar bahwa fluktuasi emosi postpartum menjadi parah, saatnya Anda mencari dukungan emosional dari keluarga, pasangan maupun mencari bantuan profesional.

Dukungan emosional bermanfaat untuk menjaga emosi Anda agar tidak terlalu mengalami fluktuasi ekstrem. Orang-orang yang berada di dekat ibu yang dengan mengalami fase post partum sebaiknya tahu cara untuk menjaga perasaan ibu.

Jangan berbicara atau mengomentari hal-hal yang menyinggung perasaan ibu. Sebaiknya dukung dengan memberikan perhatian lebih atau dengan memuji dan mengapresiasi ibu yang sedang mengalami fase postpartum.

3. Istirahat yang Cukup

Agar kesehatan mental ibu terjaga, beristirahatlah yang cukup. Penuhi kebutuhan nutrisi dan beristirahat! Tinggalkan pekerjaan rumah yang sebenarnya dapat dikerjakan oleh pasangan atau orang lain.

Pastikan Anda tidak mengalami burn out karena kondisi rumah yang berantakan. Fokuskan diri Anda untuk merawat bayi dan pemulihan fisik serta mental Anda pasca melahirkan. Usahakan tidak terlalu mengkhawatirkan hal-hal yang dapat dikerjakan oleh orang lain.

4. Olahraga Ringan

Tidak ada salahnya di tengah-tengah proses merawat dan menyusui bayi, Anda melakukan olahraga ringan. Misal, peregangan atau jalan kaki ringan ke sekitar kompleks rumah. Olahraga ringan dapat memicu hormon oksitosin dan baik untuk kestabilan emosi Anda.

Namun, pastikan olahraga yang Anda lakukan tidak berlebihan karena Anda masih dalam periode pemulihan fisik pasca melahirkan. Ini berlaku untuk semua ibu yang melewati proses melahirkan, baik pervaginam maupun c-section.

5. Perbanyak Quality Time dengan Pasangan

Cara untuk menjaga kesehatan psikis serta menjaga hubungan Anda dengan pasangan adalah memperbanyak quality time. Walaupun pada faktanya Anda lebih sibuk dengan mengurus bayi, namun pastikan quality time dengan pasangan tidak terabaikan.

Dengan menghabiskan waktu dengan pasangan, Anda akan merasakan emosi positif yang dapat berpengaruh pada kondisi mental Anda. Quality time tidak perlu menghabiskan waktu di luar, lakukan deep talk setiap anak tidur juga dapat menjadi alternatif terbaik.

Itulah berbagai cara untuk menjaga kesehatan psikis ibu yang mengalami fase postpartum. Penting untuk Anda tahu dan peduli terhadap kondisi mental Anda sebagai ibu yang melewati masa postpartum.

Kesehatan mental wajib dijaga dengan baik sama seperti kesehatan fisik. Lindungi istri dan ibu Anda dari ancaman depresi pasca melahirkan. Cari bantuan profesional jika kondisi mental Anda sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan