Inilah 7 Tips Kecantikan, Tradisi Glowing sebelum Menikah

glowing sebelum nikah

Menjelang hari bahagia, setiap calon pengantin tentu ingin tampil memukau dari ujung kepala hingga kaki. Menerapkan tips kecantikan yang tepat menjadi langkah penting untuk meraih penampilan terbaik.

Tak hanya sekadar perawatan, berbagai tradisi kecantikan sebelum menikah juga sarat makna dan nilai. Perpaduan antara warisan budaya dan perawatan modern kini menjadi pilihan favorit banyak calon mempelai.

Tips Kecantikan untuk Calon Pengantin

tradisi glowing sebelum nikah

Menjadi pusat perhatian di hari pernikahan bukan hanya soal gaun dan riasan, tapi juga soal perawatan menyeluruh sejak jauh hari. Berbagai ritual tradisional dapat menjadi metode alami untuk menjaga kesehatan tubuh dan memancarkan kecantikan dari dalam.

1. Lulur dan Mandi Bunga

Perawatan ini efektif dalam menghilangkan sel kulit mati, membuat kulit terasa lebih lembut dan bercahaya. Biasanya menggunakan bahan alami seperti beras, kunyit, dan rempah wangi. Mandi bunga juga dipercaya mampu memberikan efek relaksasi sekaligus menyegarkan. Keduanya sering dilakukan bersamaan dalam satu sesi perawatan.

2. Mandi Susu

Mandi dengan campuran susu dipercaya dapat melembabkan dan melembutkan kulit secara alami, serta membantu regenerasi sel kulit berkat kandungan asam laktatnya, sehingga kulit tampak lebih cerah dan awet muda. Ritual ini banyak dipilih untuk memberikan efek kulit yang glowing jelang hari H.

3. Mandi Uap Tradisional

Mandi uap dengan rempah-rempah khas daerah seperti di Banjar (batimung) dan Mandar (mappasau) dilakukan untuk detoksifikasi alami. Uap panas merangsang keluarnya keringat dan membersihkan pori-pori. Aromanya yang khas juga meninggalkan wangi alami di tubuh. Ritual ini jadi pilihan tepat untuk menyegarkan tubuh secara menyeluruh.

4. Hias Tangan

Menghias tangan dan kaki dengan inai menjadi simbol kecantikan tersendiri bagi calon pengantin Aceh. Motif-motifnya yang artistik dipercaya mampu menambah daya tarik. Prosesnya juga menjadi momen yang menyenangkan dan penuh makna bersama keluarga. Selain estetika, tips kecantikan ini juga jadi sarat nilai budaya bagi suku Aceh.

5. Lulur Tradisional

Boreh adalah lulur tradisional dari Bali yang terbuat dari rempah-rempah hangat seperti jahe, cengkeh, dan kayu manis. Aplikasinya memberikan efek relaksasi sekaligus memperbaiki tekstur kulit. Selain itu, boreh juga membantu melancarkan sirkulasi darah. Perawatan ini cocok dilakukan beberapa hari sebelum hari pernikahan.

6. Manicure dan Pedicure

Merawat kuku tangan dan kaki penting untuk tampilan yang sempurna, terutama saat cincin disematkan. Perawatan ini menjaga kebersihan, menghilangkan sel kulit mati, dan memperindah bentuk kuku. Biasanya, dilakukan bersamaan dengan perawatan tangan dan kaki. Hasilnya, kuku tampak sehat dan terawat dengan baik.

7. Puasa Mutih

Puasa mutih merupakan ritual spiritual yang dilakukan dengan hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih selama periode tertentu. Tujuannya adalah untuk membersihkan diri secara lahir dan batin menjelang pernikahan.

Banyak calon pengantin percaya bahwa puasa ini membantu memancarkan aura positif. Selain sebagai bentuk persiapan mental, ritual ini juga menjadi bagian dari tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

Menjadi pengantin bukan hanya soal tampil menawan di luar, tetapi juga tentang kesiapan dari dalam diri. Setiap tradisi perawatan sebelum menikah memiliki filosofi yang memperkuat makna sakral pernikahan.

Dengan memahami dan menerapkan tips kecantikan yang sesuai, calon pengantin dapat memaksimalkan penampilan sekaligus menjaga keseimbangan fisik dan emosional. Perawatan tradisional yang diwariskan turun-temurun bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga bentuk kasih sayang dari generasi sebelumnya.

Memadukan kearifan lokal dengan sentuhan modern adalah pilihan cerdas untuk hasil yang optimal. Pada akhirnya, kecantikan sejati memancar dari jiwa yang tenang dan tubuh yang terawat.

Baca Juga : Inilah 5 Cara Menerapkan Zero Waste Lifestyle

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan