Sejarah Indonesia menyimpan banyak peninggalan yang menggambarkan perjalanan panjang bangsa hingga saat ini. Salah satunya adalah prasasti-prasasti bersejarah yang menyimpan informasi berharga tentang masa lalu.
Prasasti-prasasti ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari kejayaan dan kebangkitan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Namun, juga memberikan wawasan mendalam mengenai kehidupan sosial, politik, dan budaya pada zaman tersebut.
5 Prasasti Sejarah Indonesia
Di antara prasasti-prasasti yang terkenal dan masih memikat perhatian hingga saat ini, terdapat beberapa yang sangat penting karena usianya yang sangat tua dan nilai sejarah tak ternilai harganya. Apa saja itu?
-
Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun adalah salah satu prasasti tertua yang ditemukan di Pulau Jawa, berasal dari abad kelima Masehi. Terbuat dari batu sungai hitam yang keras, prasasti ini menggambarkan kepahlawanan Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti ini mencatat berbagai prestasi dan kontribusi Raja Purnawarman, seperti pengerukan sungai untuk mencegah banjir dan melindungi kerajaan dari bajak laut. Salah satu aspek unik dari prasasti ini adalah gambaran sepasang tapak kaki yang diyakini sebagai perwujudan Raja Purnawarman sebagai inkarnasi Dewa Wisnu.
Selain itu, prasasti ini juga mencerminkan pentingnya kekuasaan raja dalam mengelola dan melindungi wilayahnya. Hal ini dapat dilihat bagaimana peninggalan sejarah tersebut membuktikan kekuatan kedudukan kerajaan pada masa itu.
-
Prasasti Yupa
Prasasti Yupa adalah salah satu artefak paling kuno yang ditemukan di Indonesia, diperkirakan berasal dari abad keempat Masehi. Ditemukan di Muara Kaman, Kalimantan Timur, prasasti ini memberikan wawasan berharga tentang kehidupan di era tersebut.
Prasasti ini mencatat persembahan besar berupa emas dan sapi yang diberikan oleh Raja Kudungga kepada para brahmana. Peninggalan sejarah ini menunjukkan adanya tanda kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki oleh kerajaan tersebut.
Berbeda dengan prasasti-prasasti lain yang banyak ditemukan di Jawa, Yupa ditulis menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta, serta dipahat pada sebuah tugu batu. Penemuan penting dalam sejarah Indonesia ini menjadi bukti berdirinya kerajaan berdaulat yang dipimpin oleh Raja Mulawarman di Muara Kaman.
-
Prasasti Plumpungan
Prasasti Plumpungan, juga dikenal sebagai Prasasti Hampran, adalah artefak penting dari Mataram Kuno yang ditemukan di Salatiga. Dihiasi dengan tulisan menggunakan huruf Jawa Kuno dan bahasa Sanskerta, prasasti ini diukir pada batu andesit berukuran besar.
Prasasti ini berasal dari tahun 750 Masehi, dianggap sebagai salah satu penanda awal sejarah Kota Salatiga. Isi prasasti mengungkapkan bahwa Salatiga pada masa itu adalah wilayah perdikan atau swatantra, sebuah status istimewa yang diberikan kepada daerah pada masa itu.
Ini merupakan peninggalan jasa besar kepada raja dalam hal pemeliharaan tempat ibadah dan pengembangan agama Hindu. Pengangkatan status ini merupakan hak istimewa yang diberikan oleh raja sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi masyarakat.
-
Prasasti Canggal
Prasasti Canggal, ditemukan di Yogyakarta, adalah peninggalan berharga dari Raja Sanjaya. Prasasti ini berisi informasi penting mengenai pembangunan Candi Kalasan, yang merupakan bagian dari proyek besar yang dikerjakan oleh raja pada masa pemerintahannya.
Prasasti ini memberikan wawasan tentang perkembangan arsitektur dan seni pada masa itu. Peninggalan ini juga menunjukkan adanya kemajuan peradaban yang dicapai di bawah pemerintahan Raja Sanjaya.
-
Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Jakarta dan merupakan prasasti kayu yang berisi informasi tentang administrasi tanah dan pajak pada abad ke-5 Masehi. Prasasti ini menggambarkan sistem pengelolaan tanah dan pengumpulan pajak yang diterapkan pada masa itu.
Melalui berbagai prasasti legendaris ini, Anda dapat menjelajahi jejak-jejak sejarah Indonesia sejak zaman dahulu. Dengan memahami dan menghargai prasasti ini, Anda tidak hanya menghormati warisan leluhur, tetapi juga menjaga agar sejarah yang berharga ini tetap hidup dalam ingatan dan pemahaman generasi mendatang.